Penduduk dan Permasalahannya


PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA



 Permasalahan Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayahyang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus-menerus/kontinu.Jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara bersifat dinamis yaitu senantiasa berubah,baik menurun maupun meningkat.Perubahan penduduk dari waktu ke waktu disebut dinamika penduduk.
Berdasarkan data dari CIA World Factbook tahun 2013,dunia yang kita tempati ini memiliki 195 negara dengan jumlah penduduk (populasi) sebanyak 7.095.217.980 jiwa.Republik Rakyat China menempati urutan pertama dan merupakan negara yang memiliki populasi atau jumlah penduduk terbanyak di dunia dengan jumlah 1,3 milyar atau 1.349.585.838 jiwa,angka tersebut merupakan 19% dari keseluruhan penduduk dunia.Sedangkan Indonesia menduduki urutan keempat dengan jumlah penduduknya 251.160.124 jiwa atau sekitar 4% dari seluruh jumlah penduduk dunia.

Berikut ini adalah daftar 10 Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di Dunia :


Jumlah penduduk dunia diperkirakan akan bertambah terus-menerus.Ditambah lagi dengan angka harapan hidup yang semakin tinggi,maka penduduk lanjut usia pun akan semakin banyak.Hal ini terjadi karena semakin membaiknya kondisi dan program kesehatan, perekonomian, peningkatan gizi makanan,dan lainnya.
Penduduk Indonesia adalah semua orang yang bertempat tinggal pada suatu wilayah/negara Indonesia.Jadi,yang dimaksud penduduk Indonesia secara yuridis (menurut hukum) adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang sudah enam bulan secara berturut-turut tinggal di Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) menulis jumlah penduduk Indonesia terbaru pada tahun 2010 totalnya mencapai 237,56 juta jiwa.Dari 33 provinsi yang ada,Provinsi Jawa Barat adalah daerah dengan penduduk terbanyak di Indonesia.

Berikut ini adalah jumlah penduduk Indonesia per provinsi pada tahun 2000-2010 :

Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi suatu ancaman dan juga peluang.Jumlah penduduk akan menjadi ancaman jika secara kuantitas jumlah penduduknya besar dan secara kualitas penduduknya rendah serta hanya terkonsentrasi di satu atau beberapa pulau saja.Oleh karena itu, kependudukan Indonesia masih menunjukkan peningkatan yang tidak disertai dengan pemerataan penduduk dari tahun 2010,yakni Pulau Jawa yang masih menjadi pusat sebagian besar penduduk Indonesia.
Penjelasan kependudukan tersebut dapat memberikan gambaran bahwa selain terjadinya peningkatan jumlah dan ketidakmerataan penduduk di Indonesia,terjadi pula ketidakseimbangan daya dukung wilayah (lingkungan) antara Provinsi di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.Hal ini perlu segera mendapat perhatian dengan melakukan upaya penanganan dari pemerintah Indonesia karena penduduk adalah salah satu hal penting yang dapat menunjang pembangunan dan perencaan pembangunan di masa yang akan datang baik di tingkat nasional maupun provinsi.Dengan demikian,permasalahan kependudukan yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah bagaimana mengupayakan pemerataan sebaran penduduk Indonesia yang selaras dengan upaya peningkatan kualitas penduduk serta diimbangi oleh daya dukung lingkungan (wilayah).Oleh karena itu,kecil kemungkinan muncul berbagai masalah serius di bidang ekonomi,sosial,politik,budaya,maupun keamanan.
Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan.Ada beberapa macam kepadatan penduduk yaitu kepadatan penduduk aritmatik,agraris,fisiologis,dan ekonomi.
·        Kepadatan penduduk aritmatik adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas seluruh wilayah dalam setiap kilometer persegi.Dalam kepadatan penduduk aritmatik ini tidak dipersoalkan mengenai ciri-ciri ataupun kegiatan ekonomi penduduk.
·        Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara penduduk yang mempunyai aktivitas di sektor pertanian dengan luas tanah (daerah) yang dapat diolah untuk pertanian.
·        Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas tanah yang dapat diolah.Kepadatan ini bersifat khusus karena yang dihitung hanya luas tanah yang dapat diolah penduduk.
·         Kepadatan penduduk ekonomi adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah tetapi menurut kapasitas produksinya.
Masalah sosial akibat kepadatan penduduk:
·                     Terjadi kerawanan sosial
·                     Lunturnya nilai-nilai sosial
·                     Kesulitan memenuhi kebutuhan hidup
·                     Timbulnya masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan, kesehatan, dan keamanan
Penduduk merupakan faktor yang sangat berperan dalam kerangka pembangunan untuk tiap negara di dunia.Hal ini disebabkan karena penduduk merupakan titik pusat atas seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang sedang dan akan dilakukan pemerintah suatu negara,yaitu penduduk yang sekaligus menjadi subjek dan objek pembangunan.Sebagai subjek pembangunan penduduk harus terus dibina dan dikembangkan sehingga mampu menjadi penggerak dan modal dasar pembangunan.Pembangunan juga harus dapat dinikmati oleh penduduk itu sendiri.Dengan demikian,pembangunan harus dikembangkan dengan memperhitungkan kemampuan penduduk dan memperlihatkan kondisi penduduk agar seluruh penduduk dapat berpartisipasi aktif dalam dinamika pembangunan.Keadaan penduduk juga sangat mempengaruhi dinamika pembangunan karena jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai akan menjadi pendorong untuk pertumbuhan ekonomi.Sebaliknya,jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan tingkat kualitas yang rendah dapat menjadikan penduduk tersebut sebagai beban pembangunan.Data jumlah penduduk yang diperoleh melalui sensus penduduk merupakan angka yang mendekati keadaan yang sebenarnya karena penduduk bersifat dinamis (seperti adanya kelahiran,kematian,dan migrasi yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sewaktu-waktu).Jumlah penduduk suatu negara atau daerah sangat penting untuk diketahui karena berhubungan erat dengan kebijakan-kebijakan dalam perencanaan pembangunan.Oleh karena itu,dibuatlah proyeksi (perkiraan) penduduk berdasarkan hukum yang berlaku dalam kependudukan dengan memperhatikan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh penduduk suatu daerah atau negara.
Indonesia salah satu negara berkembang yang sedang membangun memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat yaitu sekitar 1,61 % per tahun.Persentase tersebut menunjukan bahwa masalah kependudukan Indonesia sudah cukup serius seperti jumlah penduduk yang besar disertai tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi.Peningkatan pertumbuhan penduduk idealnya harus diimbangi dengan pertumbuhan bahan pangan,sandang,dan papan.Apabila terjadi ketidakseimbangan antara pangan,sandang,papan dengan pertumbuhan penduduk maka kerusakan lingkungan hidup dan penurunan tingkat produktivitas sumber daya alam akan terjadi.Hal tersebut disebabkan oleh pemanfaatannya yang terus dipaksakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.Masalah kependudukan yang diperhatikan pemerintah belakangan ini hanya menyangkut aspek pengangguran dan kemiskinan.Masalah kependudukan lainnya seperti pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi, dan pertumbuhan kerja kurang diperhatikan.Nyatanya,permasalahan kependudukan di Indonesia tidak hanya berupa hal-hal yang terkait tentang kondisi kependudukan seperti kelahiran,kematian,dan migrasi saja namun juga pada unsur kualitas penduduknya.Penduduk yang berkualitas dapat dijadikan sebagai salah satu modal dasar pembangunan.Kualitas penduduk (sumber daya manusia) merupakan faktor penting yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.
Selain itu,perwujudan kualitas penduduk yang tinggi ini akan sulit tercapai apabila jumlah penduduk terus bertambah dan bahkan tidak dapat dikendalikan (ledakan penduduk).Oleh karena itu,tidak terkendalinya jumlah penduduk dapat menimbulkan kemiskinan yang kemudian disertai dengan bertambahnya wilayah pemukiman kumuh,masalah kesehatan,gelandangan,kriminalitas,dan berbagai masalah sosial lainnya.Ketidakmerataan penyebaran penduduk dapat menimbulkan kepadatan di perkotaan yang disertai pencemaran lingkungan serta peningkatan alih fungsi lahan perkotaan menjadi pusat kegiatan penduduk,pemukiman,dan industri.Permasalahan kependudukan lain yang dihadapi Indonesia adalah penyebaran penduduk yang tidak merata.Pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi dan penyebaran penduduk yang kurang seimbang merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pemanfaatan hasil pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.Pertumbuhan penduduk yang tinggi berkaitan dengan usaha yang semakin besar untuk mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan penduduk dalam memenuhi kebutuhan pokok (seperti pangan,sandang,papan).
Jumlah penduduk yang tidak terkendali dan kualitas penduduk yang rendah serta ketidakmerataan penyebaran penduduk hanya akan menjadi beban pembangunan serta akan menimbulkan berbagai permasalahan yang dapat mempengaruhi proses pembangunan secara keseluruhan diantaranya:
·          Keterbatasan lapangan dan kesempatan kerja akan menimbulkan pengangguran dan peningkatan kejahatan
·           Pemusatan penduduk akibat urbanisasi akan menyebabkan peningkatan jumlah penduduk yang menetap atau bermukim di perkotaan.Hal ini bisa menimbulkan perkembangan kantung-kantung pemukiman liar atau kumuh di perkotaan,kepadatan,kemacetan,kesempatan kerja yang terbatas,ketertiban serta kebersihan lingkungan yang tidak terkontrol
·            Peningkatan penduduk usia sekolah akan menimbulkan masalah-masalah yang akan berhubungan dengan kesempatan untuk mengenyam pendidikan
·            Keragaman permintaan-permintaan baru yang harus dipenuhi akibat semakin tingginya tingkat pendidikan penduduk
·            Peningkatan pergerakan dan perpindahan penduduk akibat semakin majunya teknologi dalam bidang transportasi
·            Terbatasnya ketersediaan air bersih yang akan mengganggu pada kesehatan penduduk
·            Peningkatan jumlah angkatan kerja yang tidak disertai dengan jumlah lapangan kerja yang memadai,hal ini dapat mengakibatkan peningkatan jumlah pengangguran dalam jumlah yang cukup besar

A. Pertumbuhan Penduduk Indonesia dan Pertumbuhan Penduduk Dunia
          Jumlah penduduk di suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi atau perpindahan penduduk. Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk di suatu daerah atau negara. Penduduk (population) Indonesia ialah mereka yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan, atau mereka yang telah terdaftar secara administrasi kependudukan dimana orang tersebut berdomisili.
 1. Pertumbuhan Penduduk di Indonesia.
          Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan sehingga jumlah penduduknya terus mengalami peningkatan. Pelaksanaan sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sensus penduduk di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali.

Peta & Grafik Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Tabel & Grafik Pertumbuhan Penduduk Denpasar

2. Pertumbuhan Penduduk Dunia
           Berdasarkan sensus yang telah dilakukan masing-masing negara di dunia, pada umumnya hampir setiap negara terus mengalami pertumbuhan penduduk. Menurut UNFPA, yaitu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah kependudukan, melaporkan bahwa pada tahun 1804, yaitu kira-kira 200 tahun yang lalu, penduduk dunia hanya berjumlah 1 milyar jiwa. Pertumbuhan penduduk tidak sama di semua negara, ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Negara-negara maju pada umumnya mengalami pertumbuhan penduduk yang lambat, sebaliknya negara-negara terbelakang dan berkembang, pertumbuhan penduduknya jauh lebih tinggi.

Grafik Pertumbuhan Penduduk Dunia

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
            Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu, yaitu bertambah atau berkurang. Perubahan jumlah penduduk disebabkan adanya pertumbuhan penduduk, baik pertumbuhan positif, ataupun negatif. Faktor demografi meliputi tiga hal pokok, yaitu: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi (migrasi masuk dan migrasi keluar). Kelahiran akan menambah jumlah penduduk, sedangkan kematian akan mengurangi jumlah penduduk. Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran di Indonesia.
 1. Penunjang Kelahiran (pronatalitas).
Kawin di usia muda. Pandangan banyak anak banyak rezeki. Anak sebagai harapan bagi orang tua. Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua. Anak laki-laki dianggap sebagai penerus keturunan.
2. Penghambat Kelahiran.
Keinginan untuk mempunyai anak dalam jumlah kecil. Penundaan usia kawin sampai selesai pendidikan untuk mendapat pekerjaan. Dilaksanakannya program Keluarga Berencana. Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan atas pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk migrasi.
  1. Pertumbuhan Penduduk Alami, yaitu perkembangan penduduk yang disebabkan angka kelahiran lebih besar dari angka kematian. Angka kelahiran ialah rata-rata banyak bayi yang lahir dari tiap 1.000 orang penduduk dalam satu tahun (angka kelahiran kasar).
  2. Pertumbuhan Penduduk Migrasi ialah perkembangan penduduk yang disebabkan oleh perbedaan antara jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi).
C. Kepadatan Penduduk
           Kepadatan penduduk dapat dibedakan atas kepadatan penduduk aritmatik dan kepadatan penduduk agraris.

1. Kepadatan Penduduk Aritmatika.
           Kepadatan penduduk aritmatik adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas 1 km². Rumus Kepadatan Penduduk Aritmatik adalah sebagai berikut:

2. Kepadatan Penduduk Agraris.
           Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas 1 km², yang tanahnya dapat diolah untuk pertanian. Rumus Kepadatan Penduduk Agraris adalah sebagai berikut:

D. Struktur Penduduk Indonesia
          Struktur penduduk adalah penggolongan penduduk menurut ciri tertentu. Struktur penduduk disebut juga komposisi atau susunan penduduk. Penggolongan yang sering dilakukan adalah penggolongan menurut umur, jenis kelamin, mata pencarian, agama, pendidikan, tempat tinggal, dan sebagainya.
1. Susunan Penduduk.
          Menurut Umur dan Jenis Kelamin. Susunan penduduk menurut umur biasanya dikelompokkan dengan jarak masing-masing 4 tahun. Piramida penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Piramida Penduduk Muda (Expansive).
          Bentuk piramida penduduk muda bagian atasnya besar, maka ke puncak makin sempit, sehingga berbentuk limas. Hal ini menggambarkan bahwa penduduk dalam keadaan tumbuh, jumlah kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian (jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari usia dewasa);

Grafik Piramida Expansive

b. Piramida Penduduk Tetap (Stationer).
Bentuk piramida ini di bagian atas dan bawahnya hampir sama, sehingga berbentuk seperti granat. Hal ini menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang dengan angka kematian. Jumlah penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa;
 
Grafik Piramida Stationer

c. Piramida Penduduk Tua (Constrictive)
           Bentuk piramida ini di bagian bawah kecil dan di bagian atas besar, sehingga berbentuk seperti batu nisan. Hal itu menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat dari angka kematian, sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dibandingkan dengan usia dewasa. Jumlah penduduk mengalami penurunan.

Grafik Piramida Constrictive

2. Susunan Penduduk Menurut Tempat Tinggal.
          Susunan penduduk menurut tempat tinggal dapat dijadikan bahan perencanaan bidang pembangunan, antara lain dalam hal: Pengembangan kota, Pembangunan rumah di kota, Penyediaan lapangan kerja, Penyediaan air minum, Lalu lintas, Kebersihan dan Fasilitas.

3. Susunan Penduduk Menurut Pendidikan.
          Susunan penduduk menurut pendidikan adalah penggolongan penduduk berdasarkan jenjang pendidikan yang diperoleh.

4. Susunan Penduduk Menurut Lapangan Kerja atau Usaha.
          Susunan penduduk menurut pekerjaan/lapangan usaha menunjukkan jenis usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.

E. Angka Beban Ketergantungan.
          Manusia memerlukan kebutuhan untuk hidup, baik berupa kebutuhan pangan maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus bekerja dan berusaha. Angka beban ketergantungan (dependency ratio). Rumus Angka beban ketergantungan adalah sebagai berikut:


F. Usia Harapan Hidup (Life Expectancy)
           Pengertian harapan hidup berbeda dengan lama hidup. Lama hidup atau panjang hidup yaitu jumlah tahun maksimum penduduk untuk dapat hidup. Harapan hidup adalah angka rata-rata jumlah tahun tambahan yang dapat diharapkan oleh seseorang pada umur tertentu untuk dapat hidup terus. Usia harapan hidup dari berbagai daerah, ataupun negara dibuat dalam satu daftar yang disebut indeks harapan hidup.

G. Angka Perbandingan Laki-Laki dan Perempuan (sex ratio)


Sex ratio atau rasio jenis kelamin adalah angka perbandingan yang menunjukkan jumlah laki-laki dari setiap 100 orang perempuan yang terdapat di suatu wilayah pada waktu tertentu. Berdasarkan sensus penduduk Indonesia pada tahun 2000 yang lalu, rasio jenis kelamin penduduk Indonesia sudah di atas 100. Ini berarti jumlah penduduk laki-laki di Indonesia lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan. Berikut ini adalah Rumus Perbandingan Jenis Kelamin (Sex Ratio):


H. Dampak Ledakan Penduduk dan Upaya Mengatasinya
           Ledakan penduduk adalah suatu keadaan kependudukan yang memperlihatkan pertumbuhan yang melonjak naik (cepat) dalam jangka waktu yang relatif pendek (30-50) tahun. Sebagai akibat terjadinya ledakan penduduk adalah: Semakin meningkatnya jumlah pengangguran. Semakin bertambahnya angka kemiskinan. Semakin tingginya kekurangan pangan. Semakin berkurangnya luas lautan.

I. Informasi Kependudukan Dalam Peta, Tabel, dan Grafik
          Informasi penduduk dapat disajikan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik. Peta yang menyajikan informasi tentang kependudukan disebut peta tematik. Peta dapat memberikan informasi kepada pengguna peta tentang kepadatan penduduk di Indonesia pada berbagai daerah.
Berikut ini adalah contoh Peta Kepadatan Penduduk Kotamadya Bandung:


Contoh Grafik Pertumbuhan Penduduk:


Contoh Tabel Pertumbuhan Penduduk:


J. Migrasi dan Faktor Penyebab
          Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat permanen dan ada pula yang bersifat non permanen. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di lokasi geografis yang berbeda dengan tujuan menetap.
  1. Jenis-jenis Migrasi. Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara, berdasarkan hal tersebut migrasi dibagi atas dua golongan yaitu: a. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk antara satu negara dengan negara lain, dan; b. Migrasi Nasional, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Jenis-jenis Transmigrasi Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan atas: Transmigrasi umum, Transmigrasi khusus, Transmigrasi spontan atau swakarsa, Transmigrasi swakarya, Transmigrasi lokal, Transmigrasi bedol desa, dan Transmigrasi sektoral.
  2. Faktor Penyebab terjadinya Migrasi. Secara umum faktor-fakor yang menyebabkan terjadinya migrasi dapat disebutkan sebagai berikut: a. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru; b. Faktor keselamatan, yaitu migrasi karena daerah yang sebelumnya sering dilanda bencana alam seperti longsor; dan c. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan di tempat mereka sebelumnya. d. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat.
K. Dampak Positif dan Dampak Negatif  Migrasi dan Usaha Penanggulangannya
1. Dampak Positif Migrasi Internasional
  1. Dampak positif imigrasi: Bertambahnya jumlah tenaga ahli yang berasal dari para imigran asing. Masuknya modal asing sehingga dapat mempercepat proses pembangunan karena para imigran tersebut menanamkan modalnya di berbagai bidang. Tercapainya alih teknologi dari tenaga asing kepada tenaga kerja Indonesia.
  2. Dampak positif emigrasi:Meningkatkan pendapatan orang-orang Indonesia yang bekerja di luar negeri. Mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap tenaga-tenaga ahli dari luar negeri. Memperkenalkan Indonesia kepada dunia melalui tenaga kerja, mahasiswa, dan sebagainya yang berada di luar negeri.
2. Dampak Positif Migrasi Nasional
  1. Dampak positif transmigrasi: Termanfaatkannya lahan-lahan pertanian yang disebabkan oleh datangnya transmigran ke daerah-daerah yang kekurangan tenaga kerja. Meningkatkan taraf hidup para transmigran. Berkurangnya pengangguran, terutama bagi mereka yang ditransmigrasikan. Meningkatnya produksi.
  2. Dampak positif urbanisasi:Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja di kota. Meluasnya kesempatan membuka usaha-usaha baru. Meningkatkan tingkat kesejahteraan penduduk desa yang berurbanisasi ke kota.
  3. Dampak positif ruralisasi:Apabila penduduk kota yang pindah ke desa merupakan tenaga kerja terdidik, dapat menjadi pendorong pembaharuan di desa. Tenaga terampil yang pindah dari kota ke desa, dapat membantu kekurangan tenaga terampil di desa.
3. Dampak Negatif Migrasi Internasional
  1. Dampak negatif imigrasi: Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa. Masuknya para imigran yang bertujuan tidak baik. Munculnya kecemburuan sosial antara tenaga kerja asing dengan tenaga kerja dalam negeri.
  2. Dampak negatif emigrasi:Tidak terpenuhinya jumlah tenaga ahli Indonesia. Buruknya citra Indonesia akibat ulah emigran yang tidak baik.
4. Dampak Negatif Migrasi Nasional
  1. Dampak negatif transmigrasi:Dana yang diperlukan untuk transmigrasi sangat besar. Terjadinya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran. Ketidakseimbangan luas lahan yang tersedia dengan jumlah orang yang ditransmigrasikan.
  2. Dampak negatif urbanisasi:Tenaga terampil di desa berkurang dengan berpindahnya tenaga terampil ke kota. Penduduk yang tinggal di desa kebanyakan orang-orang tua. Timbulnya permukiman-permukiman kumuh akibat sulitnya perumahan. Padatnya lalu lintas di kota sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.




Komentar

Postingan Populer