Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum
Seni Rupa dan Keramik
Museum seni rupa dan
keramik adalah salah satu museum yang pernah saya kunjungi di daerah Jakarta,
sebelumnya saya pernah mengunjungi museum nasional bersama keluarga, lalu saya
juga sempat ke kota tua untuk mengunjungi museum yang ada di sana, namun saya
hanya berfoto-foto di luar museum saja. Lalu tanggal 15 april 2016 kemaren saya
bersama teman-teman kelas mengunjungi museum di kota tua untuk memenuhi tugas
mata kuliah ilmu budaya dasar.
Museum seni rupa dan
keramik sendiri merupakan salah satu museum yang ada di daerah jabodetabek
khsusnya yang ada di Jakarta yaitu di kota tua yang berlokasi di Jl. Taman Fatahillah atau Jl. Pos Kota
No. 2, Kota, Jakarta Barat.
Gedung yang dibangun pada 21 Januari 1870 diresmikan menjadi
Museum Seni Rupa dan Keramik pada tahun 1990. Memasuki ruangan museum akan
terlihat koleksi di lantai satu ditata elegan, baik yang di sayap kiri maupun
yang di kanan. Di lantai dua, dengan menaiki tangga besi melingkar, terdapat
ruangan berisi koleksi keramik asal dari luar negri, seperti Cina, Belanda,
Jerman, Jepang, Timur Tengah, Thailand dan Vietnam.
Di museum seni rupa dan keramik terdapat berbagai koleksi
benda-benda antik dan lukisan langka yang tak ternilai harganya. Berbagai
koleksi tersebut antara lain seperti sketsa, grafis, patung, hingga keramik. Di
antara berbagai koleksi langka yang dipamerkan, terdapat jejeran lukisan karya
dua maestro lukis Indonesia, yaitu Affandi dan Raden Saleh. Melalui genre
realis, maestro Affandi mencoba menguak sisi lain kemegahan Jakarta ke dalam kanvas. Tak hanya itu, Museum Seni Rupa dan
Keramik juga menyimpan berbagai koleksi keramik langka peninggalan Dinasti Ming
dan Ching, hingga keramik peninggalan zaman Majapahit.
Ada pula koleksi keramik lokal yang dipamerkan dikumpulkan
secara bertahap oleh Museum Seni Rupa dan Keramik dari daerah seperti Aceh,
Bali, Bandung, Jakarta, Lampung, Lombok, Malang, Medan, Palembang, Purwakarta,
Yogyakarta, dll. Diantara koleksi keramik lokal yang berharga adalah keramik
jaman Majapahit dari abad ke-14, berupa pasu, kendi, periuk, celengan,
terakota, relief, serta bagian tempat suci.
Di lemari kaca di ruangan sayap kiri Museum Seni Rupa dan
Keramik ada koleksi tanah liat tanpa hiasan, dengan tepian membalik keluar,
dasar datar, dan memiliki empat buah pegangan. Ada pula guci dengan kupingan,
guci tanpa hiasan, dan guci hiasan lundang-lundang.
Ada sekitar 500 karya seni berupa patung, totem kayu,
lukisan, sketsa, dan batik lukis yang disimpan di Museum Seni Rupa dan Keramik
Jakarta, diantaranya adalah lukisan karya Hendra Gunawan berjudul “Pengantin
Revolusi”, karya Raden Saleh “Bupati Cianjur”, lukisan S.Sudjojono “Seiko”, dan
lukisan Affandi “Potret Diri”.
Koleksi benda kuno dari jaman kerajaan seperti cakra, kepeng Cina, tepian lonceng, pedupaan dan beberapa benda yang belum diketahui jenisnya disimpan di dalam lemari kaca dalam ruangan di sayap kanan bangunan museum.
Museum Seni Rupa dan Keramik menawarkan berbagai fasilitas wisata yang bervariatif, mulai dari studio gerabah, yang bisa digunakan oleh para pengunjung untuk belajar membuat gerabah, hingga Museum Kontemporer jakarta, yaitu ruangan yang menyimpan berbagai karya seni kontemporer dari berbagai seniman Jakarta.
Di tengah bangunan Museum Seni Rupa dan Keramik terdapat ruang terbuka yang ditanami pohon dan rumput, serta bangku-bangku yang bisa dipakai para pengunjung untuk beristirahat sejenak. Ada pula mushola, toilet, dan ruang perpustakaan yang menyediakan koleksi buku-buku seni rupa dan keramik bagi para pengunjung.
Museum ini Dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 09.00 hingga pukul 03.00 sore. Lebih dari sekadar museum, Museum Seni Rupa dan Keramik tak hanya memamerkan berbagai koleksi seni yang langka, namun juga mampu memperkaya pengetahuan pengunjung akan sejarah seni rupa yang panjang. Museum Seni Rupa dan Keramik juga merupakan tempat yang baik untuk dikunjungi di wilayah kota, ada banyak karya seni yang sangat bernilai selain keramik yang juga disimpan di dalam museum itu. Selain itu museum dapat di jadikan tempat wisata yang menarik bagi semua kalangan baik anak-anak, pelajar, maupun orang dewasa. Museum dapat pula dijadikan spot foto-foto yang menarik bagi anak-anak sosial media jaman sekarang, apalagi jaraknya sangat dekat dengan Museum Fatahillah dan museum yang lainnya yang ada di Kota tua sehingga kita tidak perlu repot menempu h jarak jauh untuk mengunjungi museum yang lain.
Setelah mengunjungi museum-museum yang
ada kita dapat bersantai di tengah-tengah lapangan yang di kelilingi oleh
museum. Disana kita dapat menyewa sepeda untuk berjalan-jalan dan berkeliling.
Komentar
Posting Komentar