Dampak Teknologi Terhadap Lingkungan


Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Lingkungan

 

Seiring dengan kemajuan teknologi kebutuhan manusia pun terus meningkat sehingga membutuhkan kemajuan manusia dalam berfikir. Dengan semakin majunya teknologi terkadang manusia melupakan dampak negatif terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut. 
Pada dasarnya Teknologi sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia di era saat ini, namun dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh teknologi pun seringkali dapat merusak kelangsungan dari ekosistem dan makhluk di dalamnya, seperti halnya pencemaran lingkungan serta pemanfaatan dan pengerukan sumber daya alam yang berlebihan sehingga merusak keseimbangan ekosistem. 

         Contohnya Pada sektor perairan dan kelautan, pencemaran lingkungan yang terjadi karena limbah yang dibuang ke laut oleh perusahaan-perusahaan sehingga menimbulkan pencemaran dan pengrusakan ekosistem laut. Seharusnya limbah terlebih dahulu dilakukan netralisasi sebelum limbah tersebut dibuang ke lautan untuk mencegah terjadinya pencemaran yang akan berakibat terganggunya ekosistem di laut.

     Kemudian kerusakan pada struktur tanah, pembuangan limbah rumah tangga yang dilakukan sembarangan dapat merusak struktur tanah sehingga tercemarnya unsur-unsur pada tanah dan penurunan tingkat kesuburan tanah. Selain itu, penambangan yang dilakukan secara besar-besaran umumnya tidak mempedulikan dampaknya terhadap barang tambang itu sendiri dan juga terhadap kelestarian lingkungan sekitar tempat penambangan. Seharusnya, para pengembang menutup kembali lubang bekas daerah penambangan mereka, dan menanaminya kembali dengan pepohonan agar daerah tambang yang mereka tinggalkan berfungsi kembali seperti sebelum dibukanya pertambangan di daerah tersebut.
          Pada sektor industri kemajuan teknologi sangat memberikan kemajuan terhadap industri baja, industri kapal laut, kereta api, industri mobil, yang memperkaya peradaban manusia. bahkan kemajuan teknologi juga mampu menghasilkan sulfur dioksida, karbon dioksida, CFC, dan gas-gas buangan lain yang mengancam kelangsungan hidup manusia akibat memanasnya bumi akibat efek “rumah kaca”. Selain efek rumah kaca, tercemarnya udara juga diakibatkan oleh asap pembuangan dari industri-industri pabrik.
 

         Teknologi yang diandalkan sebagai instrumen utama dalam “revolusi hijau” mampu meningkatkan hasil pertanian, karena adanya bibit unggul, bermacam jenis pupuk yang bersifat suplemen, pestisida dan insektisida. Dibalik itu, teknologi yang sama juga menghasilkan berbagai jenis racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, bahkan akibat rutinnya digunakan berbagi jenis pestisida ataupun insektisida mampu memperkuat daya tahan hama tanaman misalnya wereng dan kutu loncat.

         Teknologi juga mampu memberi rasa aman dan kenyamanan bagi manusia serta mampu menyediakan berbagai kebutuhan manusia saat ini, seperti halnya hasil dari teknologi diantaranya obat anti nyamuk yang praktis untuk disemprotkan atau tabung gas kebakaran untuk mengatasi kebakaran, alat-alat pendingin (lemari es dan AC), dan berbagai jenis aroma parfum dalam kemasan yang menawan. Serangkai dengan proses tersebut, ternyata CFC (chiorofluorocarbon) dan tetra fluoro ethylene polymer yang digunakan justru dapat menimbulkan menipisnya lapisan ozon di stratosfer.

       Teknologi memungkinkan negara-negara berkembang untuk memanfaatkan kekayaan alamnya dalam rangka meningkatkan sumber devisa negara dan berbagai pembiayaan pembangunan, namun akibat yang ditimbulkannya dapat merusak hutan tropis sekaligus berbagai jenis tanaman berkhasiat obat dan beragam jenis fauna yang langka.
        Teknologi sungguh bermacam-macam. Ada teknologi informasi, komunikasi, transportasi, pengobatan, pendidikan, mesin, elektronika, bangunan, robot, dan masih banyak lagi. Tentu saja semua alat-alat teknologi tersebut memberikan dampak positif dan negatif terutama bagi lingkungan.
         Adapun salah satu dampak positifnya adalah proses penghijauan lingkungan semakin mudah. Misalnya, di saat kita ingin menanam pohon tentu saja kita menggunakan teknologi. Seperti teknologi informasi untuk mencari tahu bagaimana cara menanam dan memelihara pohon tersebut, teknologi mesin untuk menggali tanah, teknologi untuk membuat pupuk, teknologi komunikasi untuk mengajak teman-teman kita atau orang lain untuk ikut menanam pohon, teknologi kamera untuk mendokumentasikan kegiatan kita, dan masih banyak lagi. Teknologi tersebut memberikan kemudahan kepada kita untuk melakukan gerakan penghijauan lingkungan.
        Selain itu, dampak positif pengaruh teknologi terhadap lingkungan bisa berawal dari dampak negatifnya. Seperti di saat ada sugesti bahwa menggunakan teknologi secara berlebihan dapat merusak lingkungan, kita akan melakukan upaya supaya lingkungan kita kembali seperti sedia kala seperti melakukan penghijauan dan mengurangi pemakaian teknologi itu sendiri. Dengan begitu, tingkat kepedulian kita terhadap lingkungan semakin meningkat karena dampak negatif teknologi tersebut.
         Pengaruh teknologi yang membuat kita sibuk seharian untuk bekerja atau belajar, menuntut kita untuk menciptakan sebuah taman kota untuk rekreasi di waktu lenggang. Jadi, pengaruh teknologi bisa menciptakan lingkungan baru.

Ciri-ciri dampak perkembangan teknologi yang dapat menurunkan kualitas lingkungan antara lain:
  1. Terjadinya penurunan kualitas air permukaan di sekitar daerah-daerah industri.                               
  2. Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim kemarau, sedangkan di musim penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda banyak daerah yang berakibat merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah rusak
  3. Konsentrasi bahan pencemar yang berbahaya bagi kesehatan penduduk seperti merkuri, kadmium, timah hitam, pestisida, pcb, meningkat tajam dalam kandungan air permukaan dan biota airnya.
  4. Temperatur udara maksimal dan minimal sering berubah-ubah bahkan temperatur tertinggi di beberapa kota seperti Jakarta sudah mencapai 37 derajat celcius.
  5. Terjadi peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti CO, NO2 SO2, dan debu.
  6. Sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia terasa semakin menipis, seperti minyak bumi dan batubara yang diperkirakan akan habis pada tahun 2020.
  7. Luas hutan semakin sempit akibat tidak terkendalinya pertambahan yang disengaja atau oleh bencana kebakaran.
  8. Kondisi hara tanah semakin tidak subur, dan lahan pertanian semakin menyempit dan mengalami pencemaran.
 
    =>  Dampak pada lingkungan yang diakibatkan oleh teknologi

   Dampak positif dan negative teknologi terhadap lingkungan selain menimbulkan dampak negative terhadap manusia, teknologi juga menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan secara khusus dan dunia secara umum. Berikut beberapa dampak negative teknologi terhadap lingkungan.

1.Terkurasnya sumber daya
Teknologi cenderung berkembang kearah penciptaan kebutuhan baru, maka eksploitasi daya alam semakin meningkat terutama untuk memenuhi kebutuhan cultural manusia . sebaliknya pemakaian sinar dan tenaga matahari malah makin berkurang. Lahan menjadi semakin miskin unsur hara dan banyak masyarakat terpola untuk menjadi pecandu pupuk anorganik bukan organic sehingga tanah mencadi tercemar. Bertumbuhnya industry migas dan transportasi dan aktifitas manusia di darat mengakibatkan kapasitas laut semakin menurun sebab laju tingkat pencemaran semakin besar, kondisi inilah yang menyebabkan biota laut semakin berkurang dandiperparah dengan adanya beberapa Negara yang orientasi pembangunannya cenderung mempolitisasi aspek lingkungan demi kepentingan ekonomi sesaat.

2.Gangguan iklim
Tumbuhnya megapolis dan kawasan industry dapat menimbulkan perubahan iklim di suatu daerah akibatnya cuaca semakin tidak menentu. Suatu saat dikuatirkan ada daerah-daerah yangmenjadi kering sedangkan daerah lain malah dingin dan kebanjiran. Perubahan-perubahan initentu saja akan berpengaruh pada ekosistem global dan ini sekarang sudah menjadi kenyataandan berlangsung secara perlahan sedikit demi sedikit.

3.Destabilisasi dan dekompensasi lingkungan
Akibat-akibat diatas akan mengganggu keseimbangan ekosistem atau lebih tepatnya kebutuhanmanusia dan alam menjadi rusak dan tidak terpenuhi atau tidak terkelola dengan baik. Padatahapan akhir akan terjadi destabilisasi dan dekompensasi pada lingkungan sebagai akibat darihantaman teknologi yang berlangsung terus menerus dan terjadi bahkan dapat diluar kendali.

4.Konsumsi tinggi massal
Konsumsi massal makin membebani lingkungan dan kondisi tidak seimbang terjadi dimana-mana. Jika dinamika social ekonomi tidak bergerak seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat yang hanya menjadi konsumen barang-barang impor dari suatu Negara, maka sebetulnya kondisi ini tidak sesuai dengan tahapan kemajuannya.

5.Destruksi dan kepunahan spesies hewan dan tumbuhan
Perkembangan ekosistem dan pengelolaan lingkungan serta pembangunan yang intensif akan mendesak spesies hewan dan tumbuhan yang tidak bermanfaat bagi manusia atau yang tidakdapat bertahan, berkurang sedikit demi sedikit dan punah. Peristiwa akan mengganggukeseimbangan ekosistem global dan kondisi ekologis lebih lanjut.

6.Pencemaran lingkungan
Polusi paling memprihatinkan di masa depan adalah terhadap air dan udara sehingga kedua syarat pokok kehidupan ini, yang biasanya tidak menjadi persoalan, tentu akan menjadi semakin gawat. Pencemaran suara bising juga meningkat. Sekarang pencemaran udara menjadi isu global karena meliputi seluruh muka bumi. Masalah lingkungan juga berkaitan dengan ekonomi global.

         Kesimpulan 
Melihat gejala-gejala penurunan kualitas lingkungan di atas, memberi tanda bahwa perkembangan teknologi sangat berdampak buruk pada lingkungan. Manusia saat ini sangat tergantung dengan teknologi yang hanya melihat dari sisi positif nya saja tanpa memperhatikan sisi negatif dari teknologi tersebut yang dapat mengancam kelangsungan ekosistem didalamnya.


Saran
Sudah saatnya kita beralih pada teknologi ramah lingkungan seperti : 
Penggunaan teknologi ramah lingkungan di bidang pangan. 
Pola konsumsi paling ramah lingkungan yaitu dengan vegetarian, sebagai contoh dari bahan nabati bila dikonsumsi langsung kita mendapatkan tujuh kali lipat nutrisi daripada jika nabati tersebut digunakan pakan ternak yang lalu dikonsumsi dagingnya oleh kita.
Penggunaan Teknologi ramah lingkungan dibidang transportasi, 
Dengan penggunaan sepeda, akhir-akhir ini teknologi menemukan sepeda dengan solar panel yang mampu menyerap tenaga surya, sepeda jenis ini dapat digunakan hingga jarak ribuan kilometer.
Penggunaan Teknologi ramah lingkungan dibidang informasi dan komunikasi, 
Penggunaan alat komunikasi elektronik yang dapat menjangkau telekomunikasi dengan tepat sehingga akan mengurangi kebutuhan transportasi selain itu informasi pun dapat disebarkan tanpa kertas (paperless) sehingga mengurangi jumlah pohon yang harus ditebang.
Penggunaan Teknologi ramah lingkungan di bidang energi, 
Teknologi penggunaan tenaga surya yang sangat ramah lingkungan seperti mengeringkan cucian dibawah terik matahari, atau pemanasan air menggunakan solar-collector yang menyerap energi matahari yang dapat menghemat penggunaan listrik.


Sumber :
http://www.nuriazhari82.web.id/2016/03/dampak-perkembangan-teknologi-terhadap.html

Komentar

Postingan Populer